Kau. . . .
Lama sudah ku nanti menghidupkan malam yang telah gulita semakin lama
Kau. . . .
Menghapus batasan antara maya dan nyata
Membuat hayalan dan impian berbaur bersama kenyataan
Kau…
menyejukkan gersang meranggas ketika dahan merontokkan daun-daun
Ketika tanah membentuk pecahan-pecahannya
Ketika rumput tak jadi tumbuh
Kau…
Memekarkan mawar yang telah layu sekian lama
Kau…
Membawa sisa kepedihan masa lalu yang kau bagi denganku
Dengan coretan-coretan abstrak aku mencoba menutupi sisa kepedihan mu
kubalut pedihmu dengan kedua belah tanganku dan kau tersenyum sebatas sudut bibir
Kau…
Mengikatku dengan jaring laba-laba dan membawaku terbang melayang menikmati keindahan parasmu bersama fajar hingga jingga senja menyapa
…Awalnya………………………………………………………………..
Kau…
Ternyata aku salah
Kukira kau putri bersayap malaikat yang kan membawaku terbang melayang meninggalkan batasan kepedihan menembus awan gelap menuju bintang-bintang
Kau…
Ternyata kau kalajengking bersayap yang bisa mengeluarkan jaring laba-laba dengan kepala seorang putri yang sedang belajar berjalan
Kau…
Jerat aku dengan jaring laba-laba mu
membawaku terbang dan kau buai aku dengan wajah putri mu
Kau…
Membuatku seperti boneka kayu yang bisa kau main-mainkan
Menghibur dirimu yang baru belajar berjalan
Kau…
Hingga ketika kau bisa berjalan sempurna kau sengat aku dengan bisa kalajengking mu
Kau bawa aku terbang melayang kemudian kau jatuhkan
…akhirnya………………………………………………………………….
Aku…
Sakit memang
Kalajengking bersayap yang bisa mengeluarkan jaring laba-laba dengan kepala seorang putri
Menyadarkan ku bukan aku yang rapuh,
Dialah yang rapuh menutupi kerapuhannya dengan sayap dan parasnya
Bersembunyi dari balik punggung si kumbang cacat tak bersayap